contoh laporan praktikum Memperkirakan Ph Larutan dengan Beberapa indikator




LAPORAN HASIL PRAKTIKUM KIMIA
“Memperkirakan Ph Larutan dengan Beberapa indikator”



Disusun Oleh :
meysya rini amalia mang
(Kelompok 5)
XII IPA 1
SMA Negeri 1 Luwuk



 

 Kata pengantar
            Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-NYA, sehingga laporan kegiatan praktikum mengenai “Memperkirakan Ph Larutan dengan Beberapa indikator”ini dapat terselesaikan. saya mengucapkan terimakasih kepada Ibu Sulfina yang telah memberikan tugas praktikum ini, sehingga saya dapat belajar dan mengerti atas materi yang terselip dari sebuah praktik. Semoga laporan ini dapat berguna dalam pemgembangan ilmu pengetahuan terfokus dalam ilmu Kimia.
            saya menyadari amatlah terbatas pengetahuan dan kemampuan yang saya miliki untuk menciptakan karya tanpa cela. Tentulah masih jauh dari kata sempurna. Oleh karna itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat saya harapkan, hargai dan akan diterima dengan kerendahan hati, agar menjadi koreksi pada saya, sehingga kelak saya mampu menghasilkan sebuah karya yang jauh lebih baik dan berharap semoga laporan kegiatan praktikum“Memperkirakan Ph Larutan dengan Beberapa indikator”   ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.









Luwuk, 01April  2017









DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………..1
Daftar Isi……………………………………………………….2
BAB I PENDAHULUAN……………………………………...3
A.  Latar Belakang…………………………………………….3
B.   Tujuan Penelitian………………………………………….3
C.   Waktu dan TempatPenelitian……………………………...3
BAB II DASAR TEORI………………………………………..4
A.  Teori Asam Basa…………………………………………..4-5
BAB III METODE PERCOBAAN…………………………….6
A.  Alat dan Bahan……………………………………………..6
B.   Cara Kerja…………………………………………………..6
BAB IV PEMBAHASAN………………………………………..7
A.  Hasil Pengamatan……………………………………………7
B.   Pertanyaan…………………………………………………...7
BAB V PENUTUP………………………………………………..8
A.  Kesimpulan………………………………………………….8
B.   Saran………………………………………………………...8
C.   Daftar pustaka……………………………………………….9
D.  Lampiran……………………………………………..…..10-15



BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang

Asam dan basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting. Dalam  kehidupan sehari-hari, dikenal berbagai zat yang digolongkan sebagai asam, misal asam cuka, asam sitrun, dll. Dan juga dikenal berbagai zat yang digolongkan sebagai basa, misalnya kapur sirih, air soda, air sabun dll. Berkaitan dengan sifat asam dan basa, larutan dikelompokkan dalam tiga golongan yaitu bersifat asam, basa dan netral.
Sifat asam-basa dari suatu larutan juga dapat ditunjukkan dengan mengukur pH nya. pH adalah suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan. Larutan asam mempunyai pH lebih kecil dari 7. Larutan basa mempunyai pH lebih besar dari 7. Sedangkan larutan netral mempunyai ph = 7.

B.   Tujuan Penelitian

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan pH larutan yang tidak diketahui dengan beberapa indikator, yaitu kertas lakmus, metil biru, fenolftalein, metil merah, dan metil orange.

C.    Waktu dan Tempat Penelitian
·        Waktu                            : 09.00 WITA
·        Tempat Penelitian          : Laboratorium Kimia








BAB II
DASAR TEORI
A. Teori Asam Basa

Hingga saat ini, telah berkembang beberapa teori mengenai asam-basa. Teori asam-basa pertama kali dikemukakan oleh Lavoisier. Ia menyatakan bahwa asam adalah zat yang mengandung oksigen. Teori ini dianggap masih kurang sehingga Arrhenius ikut mengemukakan teori. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion H, sedangkan basa akan terurai menjadi ion OH.
Teori selanjutnya dikemukakan oleh Brownsted-Lowry yang menghubungkan asam-basa dengan serah-terima proton. Asam adalah senyawa yang memberikan proton, sementara basa adalah senyawa yang menerima proton. Teori terakhir adalah teori dari Lewis. Menurutnya, asam adalah senyawa yang menerima pasangan elektron dan basa adalah senyawa yang memberi pasangan elektron.
Derajat keasaman adalah banyaknya konsentrasi ion H dalam suatu senyawa. Derajat keasaman atau sering disebut pH memiliki nilai dalam kisaran 1-14. Nilai pH 1-6.9 bersifat asam, 7 netral, dan 7.1-14 bersifat basa.
Untuk mengetahui pH dari suatu larutan, bisa digunakan indikator alami seperti kunyit dan indikator universal misalnya metil merah atau fenolftalein. Setiap indikator memiliki trayek pH tersendiri. Untuk mendapatkan nilai pH yang lebih akurat, kita perlu menguji suatu larutan dengan beberapa indikator.
Ø INDIKATOR
Indikator adalah zat yang mengalami perubahan warna karena keberadaan asam atau basa. Para kimiawan memiliki banyak indikator yang akan berubah pada perubahan kecil pH.
1.       Kertas Lakmus
    Sifat asam atau basa suatu larutan dapat juga diidentifikasi menggunakan kertas lakmus. Ada dua jenis kertas lakmus yaitu:
a)        Kertas lakmus warna biru. Di dalam larutan asam, warna kertas berubah menjadi merah, sedangkan di dalam larutan netral atau basa, warna kertas tidak berubah (tetap biru).
b)       Kertas lakmus warna merah. Di dalam larutan basa, warna kertas berubah menjadi biru, sedangkan di dalam larutan netral atau asam, warna kertas tidak berubah (tetap merah).


2.       Fenolftalein
    Fenolftalein merupakan indikator lain yang biasa digunakan. Hingga beberapa tahun yang lalu, fenolftalein digunakan sebagai zat aktif pada obat pencahar. Fenolftalein jernih dan tidak berwarna di dalam larutan asam dan akan berwarna merah muda di dalam larutan basa. Indikator ini biasanya digunakan dalam proses titrasi, yaitu proses penentuan konsentrasi asam atau basa yang tidak diketahui berdasarkan reaksi dengan basa atau asam yang telah diketahui konsentrasinya.
Indikator Phenol phtalein dibuat dengan cara kondensasi anhidrida ftalein (asam ftalat) dengan fenol. Trayek pH 8,2 – 10,0 dengan warna asam yang tidak berwarna dan berwarna merah muda dalam larutan basa.

3.       Metil merah
    Metil Merah (Methyl Red ) adalah senyawa organik yang memiliki rumus kimia C15H15N3O2, senyawa ini banyak dipakai untuk indikator titrasi asam basa. Indikator ini berwarna merah pada pH dibawah 4.4 dan berwarna kuning diatas 6.2. Warna transisinya menghasilkan warna orange.

4.       Methyl Orange (MO).
    Indikator MO merupakan indikator asam-basa yang berwarna merah dalam suasana asam dan berwarna jingga dalam suasana basa, dengan trayek pH 3,1 – 4,4.Pada kasus jingga metil, pada setengah tingkat dimana campuran merah dan kuning menghasilkan warna jingga terjadi pada pH 3.7 – mendekati netral.
5.       Methyl Biru (MB)
    Indikator BTB atau metil biru dalam larutan asam berwarna kuning dan dalam larutan basa berwarna biru. Warna dalam keadaan asam disebut warna asam dan warna dalam keadaan basa disebut warna basa. Trayek pH pada 6,0 – 7,6.


Berikut trayek pH beberapa indikator.
Indikator
Perubahan warna
Trayek pH
Lakmus
Merah-Biru
4,5 – 8,3
Metil Biru
Kuning-Biru
6,0 – 7,6
fenolftalein
Tak berwarna-Pink
8,3 – 10
Metil Jingga
Merah-Kuning
3,1 – 4,4
Metil Merah
Merah-Kuning
4,4 – 6,2

BAB III
METODE PERCOBAAN

A.  Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain.
1.                 Tabung reaksi
2.                 Rak tabung
3.                 Pipet tetes

Adapun bahan yang digunakan, yaitu.
1.                 Kertas lakmus
2.                 Metil biru
3.                 fenolftalein
4.                 Metil merah
5.                 Metil orange
6.                 Larutan kapur
7.                 Air jeruk nipis
8.                 Larutan garam
9.                 Larutan cuka
10.            Larutan deterjen
11.            Air sumur


B. Cara Kerja
1.                 Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2.                 Masukkan masing-masing larutan ke dalam tabung reaksi.
3.                Celupkan sepotong kertas lakmus ke dalam larutan. Perhatikan perubahan warna kertas dan catat.
4.                Masukkan 3 tetes indikator cair Metil biru ke dalam larutan. Perhatikan perubahan warna larutan dan catat.
5.                Ulangi langkah nomor 2. Masukkan indikator fenolftalein, metil merah, dan metil jingga secara bergantian. Catat perubahan warna larutan.









BAB IV
PEMBAHASAN
A.    Hasil Pengamatan

12.   
13.  Larutan
Indikator

Ph
Lakmus
Metil biru
Fenolftalein
Metil Orange
Metil Merah
Merah
Biru

Jeruk nipis

Merah

Merah
Biru
Tak Berwarna
Orange
Merah

3,1 ≤ pH ≤ 4,4
≤ 10,6
≤ 8,3
3,1 ≤ pH ≤ 4,4
≤ 4,4

Larutan Garam

Merah

Biru
Biru
Tak Berwarna
Kuning
Kuning

6,2≤ pH ≤8,3
≤ 10,6
≤ 8,3
4,4
≥ 6,2

Larutan Cuka

Merah

Merah
Biru
Tak Berwarna
Merah
Merah Keunguan

pH ≤ 3,1
≤ 10,6
≤ 8,3
≤ 3,1
≤ 4,4

Deterjen
Biru
Biru
Biru
Ungu
Kuning
Kuning
pH = 8,3
≤ 10,6
≥ 10
≥ 4,4
≥ 6,2

Air
Biru
Merah
Biru
Tak Berwarna
Kuning
Kuning

6,2≤ pH ≤8,3
≤ 10,6
≤ 8,3
≥ 4,4
≥ 6,2

b. Pertanyaan
1.  Kelompokkan larutan yang diuji ke dalam larutan:
·         Asam: Air jeruk nipis, larutan cuka, dan air sumur.
·         Netral: larutan garam
·         Basa: Larutan kapur dan deterjen

·  Jelaskan bagaimana memilih indikator yang tepat untuk menentukan pH suatu larutan?
Jika kita ingin menentukan sifat larutan dengan tepat, kita hanya memerlukan indikator berupa kertas lakmus merah dan biru. Tapi, jika diinginkan nilai pH yang akurat maka sebaiknya gunakan beberapa indikator cair, seperti Metil merah dan Bromtimol biru. Pengamatan warna yang benar akan memberikan perkiraan pH yang benar pula.

BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam percobaan untuk menentukan pH larutan diperlukan beberapa indikator. Setiap indikator memiliki trayek pH tersendiri. Dari trayek pH ini kita bisa menentukan batasan nilai pH dari larutan yang diuji. Dari praktikum ini, diketahui bahwa air jeruk nipis, larutan cuka, dan air sumur bersifat asam, larutan garam bersifat netral, sedangkan air kapur dan deterjen bersifat basa.
B. SARAN .
Dalam mengukur suatu pH, pastikan larutan tersbut tidak tercampur dengan larutan lain yang berbeda konsentrasi dan sifat asam-basanya
Tidak tergesa-gesa dalam mengukur pH suatu larutan, agar larutan tersebut tidak tumpah














d.DAFTAR PUSTAKA






E.lampiran

Ø Air keran dimasukkan dengan beberapa Indikator

 




Ø Jeruk nipis dimasukan dengan beberapa indikator




Ø Deterjen dimasukan dengan beberapa indikator




Ø  Lar. Garam dimmasukkan denganbeberapaa Indikator







Ø  Lar. Cuka dimmasukkan denganbeberapaa Indikator






Comments

Popular Posts